Tuesday, December 28, 2010

Peta Ekspansi Agama Besar di Dunia

Berikut adalah gambaran penyebaran agama (besar) di dunia selama 5000 tahun terakhir. Data hanya menyajikan agama :

Hindu
Buddha
Yahudi
Kristen
Islam

yang saat ini menjadi agama dominan dimuka bumi






























original post :
http://www.strov.co.cc/2010/05/ekspansi-agama-di-dunia-selama-5000.html

Gimana Mau Ngurus Rakyat; Ngurus Web Aja Nggak Bisa.

Sore yang cerah, ditemani web dan es rucuh degan (es air kelapa dengan gula jawa), buka web tentang indonesia. bosen facebookan terus. Lihat web tentang indonesia versi bahasa inggris[1]

Web tentang informasi negara indonesia, coba buka-buka informasi. Ditengah informasi tentang menteri, ada berita yang “menghebohkan” saya sendiri. Bagaimana tidak heboh, ternyata foto menteri yang dipajang, masih foto jaman pemerintahan SBY - JK

Chek this screenshoot, screenshoot diambil hari Selasa tanggal 28 Desember 2010 [2].







Ternyata portal http://www.indonesia.go.id/en masih kalah update data dengan wikipedia bahasa inggris [3]; weleh weleh, Gimana Mau Ngurus Rakyat; Ngurus Web Aja Nggak Bisa.


[1] http://www.indonesia.go.id/en/
[2] http://www.indonesia.go.id/en/index.php?option=com_content&task=view&id=118&Itemid=92
[3] http://en.wikipedia.org/wiki/Second_United_Indonesia_Cabinet
Saturday, December 25, 2010

Emban Cinde Emban Siladan (Perbedaan Perlakuan Hukum Antara [mirip] Artis dan [mirip] Pejabat)

Awalnya saya ingin browsing tentang bermacam-macam jenis batik di Indonesia, maksudnya ingin membuat tulisan di blog tentang batik. Atas rekomendasi teman (katanya) coba tanya di daerah Pekalongan. Katanya batik yang dijual di lapak-lapak di Jalan Malioboro Jogja itu ambilnya dari Pekalongan.

Baru dua kali browsing di Google, malah banyak pemberitaan aneh tentang Pekalongan, bukannya tentang sesuatu yang baik, tapi beredarnya foto-foto syur (mirip) Bupati Pekalongan.


Didorong rasa penasaran akhirnya browsing tentang batik ditunda dulu, bikin posting aja tentang foto-foto syur (mirip) Bupati Pekalongan.

Sedikit browsing, akhirnya menuju ke situs resmi Pemerintah Kabupaten pekalongan di http://www.pekalongankab.go.id/ ; sepertinya situs-nya kena hack (dapat dilihat dari screenshot-nya); tapi lumayan masih dapat foto Bupatinya yang bernama Dra. Hj. Siti Qomariyah, MA.



Keingin-tahuan semakin menarik untuk googling sana googling sini mencari tahu siapa sosok Ibu Bupati yang sebenarnya? (dan bagaimana kisah foto-foto syur (mirip) Bupati itu?

Qomariyah-Ponco adalah pasangan Cabup-Cawabup yang diusung PKB dan Partai Golkar ini tetap memenang pilkada dengan memperoleh 227.137 suara atau 52,23 persen [1]

Ternyata foto-foto syur mirip bupati ini sudah lama beredar sejak tahun 2006 (wah, ketinggalan banget berita nih). Bahkan sempat disidangkan (walau akhirnya dicabut) [3]

Menurut Roy Suryo, 13 dari 21 foto syur itu asli [2], yang lebih parah lagi bukannya menangkap orang yang mirip di foto malah seorang tukang sayur “ditangkap” gara-gara menyebarkan foto itu [2]

Masih penasaran seperti apa foto-fotonya, akhirnya setelah googling menemukan situs undergound mengkoleksi lumayan lengkap foto-foto mirip pejabat diatas.




Ini adalah foto close up (mirip) Bupati dan (mirip) Wakil Bupati



Ini adalah foto resmi Bupati dan Wakil (mirip nggak sih sama yang diatas?)



Walaupun saya tidak dalam posisi mendukung atau melarang tindakan tersebut, tapi saya melihat dari sudut pandang lain betapa buruknya penegakan hukumnya. Seperti diketahui orang yang (mirip) Ariel - Luna Maya - Cut Tari begitu cepat diproses dan disidangkan sementara yang (mirip) Bupati dan (mirip) Wakil Bupati tidak ada penyelesaiannya.




Referensi :
[1] http://www.detikinet.com/read/2010/02/18/120555/1302015/398/foto-mesum-bupati-dan-wabub-pekalongan-beredar-di-facebook
[2] http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/05/tgl/24/time/144432/idnews/601595/idkanal/10
[3] http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/06/tgl/12/time/123641/idnews/614306/idkanal/10
Foto-foto hasil Screenshot kecuali foto demo dari ANTARA.
Wednesday, December 22, 2010

Propaganda politik/agama melalui jalur budaya. (Memaknai Kisah Wayang Batara Dewasrani)


Dewasrani adalah salah satu “tokoh wayang” yang hanya ada di Indonesia. Siapakah Dewasrani itu? Konon cerita Dewasrani adalah putra Batara Guru dengan Batari Durga (Batari Durga adalah nama lain dari Batari Uma yang dikutuk Batara Guru). Ia lahir di istana siluman, Setragandamayit.

//Bathara Dewasrani berwajah tamapan. Selain sakti, juga mempunyai Aji Kawrastawan, dapat beralih rupa menjadi apa saja sesuai kehendaknya. Bathara Dewasrani mempunyai sifat dan perwatakan; serakah, bengis, kejam, suka membuat usil dan mau benarnya sendiri. Berkali-kali ia membuat keributan di Jonggrisaloka dengan berbagai tuntutan yang aneh-aneh.

Bathara Dewasrani pernah menuntut untuk dijadikan raja di Kahyangan Kaideran dan dijodohkan dengan Dewi Supraba. Ketika keingginannya ditolak Sanghyang Manikamaya, ia mengamuk, tetapi dapat dikalahkan Bathara Indra. Dewasrani juga pernah mengejar-ngejar Dewi Sri Widowati/Dewi Srisekar, istri Bathara Wisnu sampai keluar Kahyangan Untarasegara. Atas perbuatannya itu ia dikutuk Bathara Wisnu menjadi babi hutan, dan dapat kembali kewujud aslinya setelah diruwat ibunya, Dewi Pramuni.

Berkali-kali Dewasrani menitis atau menjelma menjadi raja raksasa untuk membuat kekacauaan di Arcapada. Tetapi semua tindakannya itu selalu dapat digagalkan Bathara Wisnu. Karena berbagai tindakannya itu, Dewasrani dikenal sebagai lambang kejahatan.//

// sumber : http://sudarjanto.multiply.com/photos/photo/240/4

Salah satu cerita terkenal tentang Dewasrani adalah Cerita Wisanggeni Lahir, Ceritanya Dewasrani ingin memperistri Dresanala yang sudah menjadi istri Janaka.

Ada juga cerita lein tentang Dewasrani, Ceritanya Dewasrani adalah Satria kerajaan Tunggul Malaya (yang kelak menjadi Kerjaan Nusarukmi); yang ingin memperistri Dewi Ulupi tetapi tidak dapat mengalahkan Antasena dalam sayembara.

Saya tidak ingin bercerita panjang lebar tentang lakon-lakon yang melibatkan Batara Dewasrani, saya ingin melihat cerita tokoh dari sudut pandang lain (cerita pembuatan tokoh Dewasrani itu sendiri).

Konon tokoh Dewasrani dibuat di akhir masa pemerintahan Raden Patah (sultan Demak Bintoro pertama) yang kemudian dilanjutkan oleh Pati Unus yang terkenal dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor.

Ceritanya waktu itu negara Portugis mulai meng-invasi Nusantara. terutama Daerah Malaka (Malaysia) yang dikuasai oleh Portugis, seperti diketahui Portugis Malaka diserang oleh Kesultanan Demak Bintoro (dipimpin langsung oleh Sultan Pati Unus antara tahun 1551 - 1552). Ketika persiapan penyerangan ke Malaka itu dibuat tokoh fiktif bernama Dewasrani.

Dewasrani berasal dari dua kata Dewa = Pemimpin; Srani=Serani=Nasrani. Sedangkan nama Kasatriyan/Negaranya adalah Tunggul Malaya. Dari sini terlihat jelas bahwa Dewasrani yang dimaksud adalah Orang Portugis yang ada di Malaya.

Dari kisah-kisah Dewasrani yang tidak pernah baik, semakin membenarkan hipotesa bahwa tokoh Dewasrani adalah propaganda melalui jalur budaya (kelanjutan konflik Crussader) sejak jaman Kesultanan Demak.
Saturday, December 18, 2010

Mari Berwiraswasta!


Wiraswasta, sebuah kata “sakti” dan “alternatif terakhir: ketika orang kepepet. Kepepet gagal jadi pegawai negeri, kepepet gagal jadi karyawan hotel lux, kepepet ditolak kerja di jepang karena un-fit, kepingin jadi dokter/lawyer nggak punya dana untuk sekolah, kepepet nggak ada yang lain :((

Benarkah wiraswasta adalah jalan terakhir? ketika lainnya sudah mentok? Mari kita rubah paradigma wiraswasta. Walaupun banyak wiraswastawan sukses dalam ceritanya adalah “hasil kepepet”, tapi wiraswasta juga sebenarnya adalah alternatif lain pekerjaan yang kontrol sepenuhnya ditangan sendiri.

Untuk memulai wiraswasta, yang perlu dilakukan adalah membulatkan tekad untuk melakukan wiraswasta. Lupakan data-data ekonomi makro dari Bank Indonesia.

Yang perlu dilakukan adalah :
1. Melihat Kebutuhan.
2. Memenuhi Kebutuhan.
3. Memperoleh Keuntungan.
(simple sekali kan?)

Contoh penjelasan diatas adalah (contoh dalam sekala besar):
1. Melihat kebutuhan (kebutuhan orang atas beras)
2. Memenuhi Kebutuhan (menjadi pedagang/distributor/pengecer beras)
3. Memperoleh Keuntungan (sudah pasti kan?)


Wiraswasta juga bisa berasal hobby. Hobby secara umum memiliki komunitas (pasti ada konsumen). Misalnya anda hobby memancing. Tidak ada salahnya wiraswasta menyediakan alat-alat pancing dan semua yang berhubungan dengan hobby memancing mulai dari alat pancing sampai kebutuhan lainnya ketika orang memancing.

Wiraswasta, siapa takut!!!!

Hikayat Berbalut Simbol (Cerita Pembentukan Mataram dari abdi dalem keraton)

Ceritanya hari senin tanggal 13 Desember 2010 kemarin, saya berkesempatan ke jogja (urusan keluarga sih, dan juga saya belum tentu 1 tahun saya berkesempatan ke luar kota). Sebenarnya jam 08.00 sudah selesai urusannya, jadi tinggal jalan-jalan nih.

Memasuki jalan malioboro sepi nyenyet, ternyata setelah cari info mau ada demo Keistemewaan Yogyakarta di Jalan Malioboro. Jadi rencana jalan-jalan cari batik di malioboro gagal deh :((

Akhirnya nampang orang kaya (padahal aslinya enggak) jalan-jalan ke Amplaz (Ambarukma Plaza), masya alloh harga-harganya bikin cekek leher.

Akhirnya perjalanan yang panas itu mengantarkan saya ke Bantul, tepatnya di Kediaman salah satu abdi dalem keraton di (diedit). Di Kediaman (narasumber diedit) (99 tahun).

Beliau banyak bercerita macam-macam, salah satunya adalah “kebiasaan buruk” sastra jawa yang harus “diolah, dicerna dan dimaknai” dalam membahasakan sastra-sastra jawa, terlebih sastra jawa dari jaman dahulu yang berujud serat-serat dan pupuh.

Beliau juga bercerita bahwa beliau sudah mengabdi menjadi abdi delam keraton Jogja sejak masa Hamengkubuwana VIII.

Salah satu yang diceritakan adalah sastra tentang sejarah berdirinya Mataram Jogja; dalam sastra yang dikenal selama ini :


Babad Tanah Jawi juga mengisahkan keistimewaan lain yang dimiliki Ki Ageng Pamanahan selaku leluhur raja-raja Mataram. Konon, sesudah membuka desa Mataram, Ki Pamanahan pergi mengunjungi sahabatnya di desa Giring. Pada saat itu Ki Ageng Giring baru saja mendapatkan buah kelapa muda bertuah yang jika diminum airnya sampai habis, si peminum akan menurunkan raja-raja Jawa.

Ki Pamanahan tiba di rumah Ki Ageng Giring dalam keadaan haus. Ia langsung menuju dapur dan menemukan kelapa muda ajaib itu. Dalam sekali teguk, Ki Pamanahan menghabiskan airnya. Ki Giring tiba di rumah sehabis mandi di sungai. Ia kecewa karena tidak jadi meminum air kelapa bertuah tersebut. Namun, akhirnya Ki Ageng Giring pasrah pada takdir bahwa Ki Ageng Pamanahan yang dipilih Tuhan untuk menurunkan raja-raja pulau Jawa.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Ageng_Pemanahan#Membuka_Mataram

Dari tahun 1500an sampai sekarang mitos tersebut dipercaya yaitu bahwa Ki Ageng Pamanahan meminum air kelapa muda ajaib yang sebenarnya milik Ki Ageng Giring.

(apa yang terjadi sebenarnya?)
Menurut narasumber (diedit), yang terjadi sebenarnya adalah (maaf) Ki Ageng Pamanahan ke tempat Ki Ageng Giring untuk berselingkuh dengan istrinya Ki Ageng Giring. Istilah kedapur meminum air kelapa tersebut adalah :
kelapa muda = degan (bahasa jawa)
Ki Ageng Pamanahan ngumbe degan neng pawon maksudnya Ki Ageng Pamanahan “(gitu-gitu-nya)” sambil berdiri di dapur; (bahasa jawa adeg-adegan neng pawon).

Ya begitulah penggambaran sekelumit tentang sastra jawa yang pemahamannya harus di otak dan di atik melalui pemikiran, rasa dan hati.

Sebagai kenang-kenangan saya berfoto bersama bersama (narasumber diedit).
(foto narasumber tidak ditampilkan)
Saturday, December 11, 2010

persamaan atheist dan da’i (berpikirlah secara deduktif)


Semalam seorang Atheist berkata
Agama itu sumber kerusakan, coba lihat banyak kekerasan, terrorism, bahkan perang atas nama agama.
Saya jadi teringat, seminggu yang lalu seorang da’i muda berkhotbah
Hari valentine itu hari maksiat, hari berzina banyak perzinahan dilakukan di (hari) valentine dengan kedok kasih-sayang. Nauzubillah min zalik.
Meskipun mereka berdua memiliki konsep ketuhanan yang bertolak belakang tapi setidaknya meraka mempunyai persamaan dalam satu hal. Meraka sama-sama berpikir secara induktif. Padahal matematika mengajari kita untuk selalu berpikir deduktif, mengaharamkan berpikit induktif. Karena berpikir induktif sering menimbulkan kesalahan-kesalahan (Fallacy) seperti contoh di atas.

Apa itu deduktif dan induktif?

Saya tidak akan menjelaskan panjang lebar mengenai deduktif dan induktif. Saya hanya akan memberikan ilustrasi saja
Contoh berpikir deduktif
  • Suku batak berasal dari sumatera
  • Si budi orang batak
  • maka si Budi dari sumatera
Contoh berpikir induktif
  • Si Budi dari Sumatera
  • Suku batak berasal dari sumatera
  • maka si Budi orang batak.
Coba kalian pahami contoh di atas, kalian akan paham perbedaan deduktif dan induktif. Secara sederhana deduktif adalah berpikir dari general case ke special case, sedangkan induktif sebaliknya. Jika kalian ingin mengasah kemampuan berpikir secara deduktif tetaplah belajar matematika dan cara terbaik belajar matematika adalah membaca blog ini (promosi mode: on :D   ).
Note
Perlu diketahui induksi matematika bukanlah penalaran induksi dalam matematika. Itu merupakan metode pembuktian secara deduktif untuk membuktikan suatu pernyataan berlaku untuk semua bilangan asli.


Sumber asli tulisan :
http://ariaturns.wordpress.com/2010/02/21/persamaan-atheist-dan-dai-berpikirlah-secara-deduktif/

Hello Universe.


Hari ini Minggu Wage tanggal 5 Sura 1944 Be Windu Kuntara*) bersamaan dengan Tanggal 33 Kanem 155**).

Saya mulai menulis di blog sebagai kelanjutan tulisan-tulisan di Notes Facebook.

Tidak ada sesuatu yang spesifik tentang tulisan, hanya menuliskan apa-apa yang ingin dituliskan saja.

Hello Universe jika ditulis dalam bahasa pemrograman java adalah :

public class HelloUniverse { //this file MUST have a name "HelloUniverse.java"
   public static void main(String[] args) {
       System.out.println("Hello Universe");
   }
}
(kebetulan saya sedang belajar java tingkat pemula sekali)


Keterangan :
*) Tahun berdasar kalender mataram Sultan Agung
**) Mangkunegara IV mengembalikan tahun kembali ke jaman sebelum islam masuk berdasar surya. Jadi sekarang menginjak tahun ke 155 sejak Mangkunegara mengembalikan kalender jawa ke sistem pranata mangsa.