Saturday, December 11, 2010

persamaan atheist dan da’i (berpikirlah secara deduktif)


Semalam seorang Atheist berkata
Agama itu sumber kerusakan, coba lihat banyak kekerasan, terrorism, bahkan perang atas nama agama.
Saya jadi teringat, seminggu yang lalu seorang da’i muda berkhotbah
Hari valentine itu hari maksiat, hari berzina banyak perzinahan dilakukan di (hari) valentine dengan kedok kasih-sayang. Nauzubillah min zalik.
Meskipun mereka berdua memiliki konsep ketuhanan yang bertolak belakang tapi setidaknya meraka mempunyai persamaan dalam satu hal. Meraka sama-sama berpikir secara induktif. Padahal matematika mengajari kita untuk selalu berpikir deduktif, mengaharamkan berpikit induktif. Karena berpikir induktif sering menimbulkan kesalahan-kesalahan (Fallacy) seperti contoh di atas.

Apa itu deduktif dan induktif?

Saya tidak akan menjelaskan panjang lebar mengenai deduktif dan induktif. Saya hanya akan memberikan ilustrasi saja
Contoh berpikir deduktif
  • Suku batak berasal dari sumatera
  • Si budi orang batak
  • maka si Budi dari sumatera
Contoh berpikir induktif
  • Si Budi dari Sumatera
  • Suku batak berasal dari sumatera
  • maka si Budi orang batak.
Coba kalian pahami contoh di atas, kalian akan paham perbedaan deduktif dan induktif. Secara sederhana deduktif adalah berpikir dari general case ke special case, sedangkan induktif sebaliknya. Jika kalian ingin mengasah kemampuan berpikir secara deduktif tetaplah belajar matematika dan cara terbaik belajar matematika adalah membaca blog ini (promosi mode: on :D   ).
Note
Perlu diketahui induksi matematika bukanlah penalaran induksi dalam matematika. Itu merupakan metode pembuktian secara deduktif untuk membuktikan suatu pernyataan berlaku untuk semua bilangan asli.


Sumber asli tulisan :
http://ariaturns.wordpress.com/2010/02/21/persamaan-atheist-dan-dai-berpikirlah-secara-deduktif/
Olá! Se você ainda não assinou, assine nosso RSS feed e receba nossas atualizações por email, ou siga nos no Twitter.
Nome: Email:

0 comments:

Post a Comment