Sunday, January 23, 2011

Kebijakan Hard Cluster Telkomsel dan Implikasinya bagi Server Pulsa (bagian 4)



Walapun area-nya pengisian Telkomsel sudah dibagi dalam 9 area :
1. Sumatera bagian utara (Sumbagut)
2. Sumatera bagian selatan (Sumbagsel)
3. Jabodetabek dan Banten
4. Jawa Barat
5. Jawa Tengah dan DIY
6. Jawa Timur
7. Bali dan Nusa tenggara (Bali Nusra)
8. Kalimantan
9. Sumalirja (Sulawesi, Maluku, Irian Jaya)

Seorang pengusaha server malah semakin berfikir kreatif, ini terbukti kemudian menghasilkan sistem kerja server berbasis Yahoo Messenger dan Google Talk. YE-EM (panggilan akrab Yahoo Messenger) yang sebenarnya adalah sarana untuk ber-chating ria, Oleh pengusaha Pengisian pulsa berbasis server, YM malah dijadikan sarana transaksi.

Dalam istilah "dunia per-server-an pulsa" transaksi antar server disebut H2H (host to host), nggak tahu kenapa dinamakan host to host?

Prinsip kerja host to host sebagai berikut :






Bagi server kecil, cukup memiliki rekan kerja di 8 area lainnya, maka stok Telkomsel sudah aman
Bagi server yang bermodal besar, dia akan melakukan ekspansi ke beberapa wilayah dengan tujuan :
1. Memperluas jaringan pemasaran
2. Penempatan Komputer host to host.

Dari sinilah sebenarnya, pola pengaturan pengisian area Telkomsel sangat tidak efektif untuk mendongkrak profit dari para dealernya. Malah didalam banyak hal ini hanya menjadi blunder saja. Terbukti ada pengsekongkolan antar server dalam pembentukan jaringan Host to Host.

Parahnya, kebijakan area-nisasi Telkomsel bukannya berdampak positif, malah semakin "menenggelamkan" persaingan dealer vs server kepada pertarungan tiada akhir. Server dengan segala kelebihan dan kekurangannya malah semakin di atas angin. Dealer semakin malas bekerja. Bagi Dealer, cukup "memelihara" beberapa server saja, tidak usah tenaga marketing,

Tetapi bagi dealer yang punya integritas, keadaan seperti diatas adalah malapetaka; apalagi kalau modal-nya modal hutang. Besar pasak dari tiang nih ^_^. Sebenarnya dealer telah melakukan kartel harga, namun dalam prakteknya kartel itu sering dilanggar oleh dealer sendiri.

Akhirnya Telkomsel mengambil kebijakan per chip MKios maksimal 499 buah per minggu. Kebijakan ketat seperti inipun tidak efektif. Server mengakali dengan mengambil chip M-Kios dalam jumlah banyak.

Akhirnya setelah nego antar dealer dan Telkomsel per Januari 2011, dibuatlah kebijakan yang disebut "hard cluster area". Apa itu hard cluster area?
- Hard Cluster Area; dealer diberi kewenangan penuh untuk mengelola suatu wilayah secara monopoly, tanpa diganggu dealer lain.
- Area dalam HCA lebih kecil (biasanya 1 kabupaten).
- Maksimal jumlah de-nominasi M-Kios dalam Hard Cluster Area hanya 80 pcs per M-Kios per minggu.
- Tidak boleh melakukan outer diluar Hard Cluster Area.

----bersambung----
Olá! Se você ainda não assinou, assine nosso RSS feed e receba nossas atualizações por email, ou siga nos no Twitter.
Nome: Email:

0 comments:

Post a Comment